LAPORAN BIOLOGI
“PENGARUH
LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU”
Oleh
M. RAFKI YASIEN
SMA NEGERI 1 RAO
2012
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini, dan diikut sertakan dalam tugas
kelompok Mata Pelajaran Biologi kelas XII.IPA.5
Laporan
ini berjudul PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG
HIJAU. Untuk menyelesaikan laporan ini, kami banyak mendapat bantuan dari
Ibu guru dan teman-teman. Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.Warnida, dan
teman-teman XII IA 5.
Kami
menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna. Mudah-mudahan Laporan ini
ada mamfaatnya.
Rao, 30 Agustus
2012
Penulis
M.
Rafki Yasien
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
……………………………………………………................. i
Daftar Isi ……………………………………………………………………... ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….. 2
1.3 Manfaat Penulisan ………………………………………….................. 2
1.4 Tujuan Penulisan………………………………………………………. 2
BAB II : KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Nama Umum ………………………………………………........... 3
2.2. Klasifikasi ……………………………………………………… 3
BAB III :
METODOLOGI
3.1
Alat dan bahan………………………………………………………. 4
3.2
Langkah Kerja ……………………………………………………… 4
BAB IV :
HASIL PENELITIAN
4.1
Tabel Pengamatan …………………………………………………. 5
4.2
Gambar ……………………………………………………………. 5
BAB V : PEMBAHASAN
5.1
Pembahasan ……………………………………………………….. 6
BAB VI :
PENUTUP
6.1
Kesimpulan ………………………………………………………... 7
6.2
Saran ………………………………………………………………. 8
DAFTAR
PUSTAKA
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada perbanyakan
secara generatif, masalah utama yang dihadapi adalah lamanya waktu yang
diperlukan biji untuk berkecambah. Hal ini dikarenakan beberapa faktor antara
lain keadaan biji (keadaan khusus yang menghambat perkecambahan biji kacang
hijau adalah tidak mempunyai endosperm sebagai cadangan makanan pada awal
perkecambahan biji), permeabilitas kulit biji, dan tersedianya air di
sekeliling biji.
Jika ketiga
faktor tersebut tidak mendukung biji untuk melakukan perkecambahan maka biji
memiliki kemampuan untuk mengundurkan fase perkecambahannya yang disebut dengan
dormansi. Peranan hormon tumbuh di dalam biji yang mengalami dormansi adalah
dapat menstimulasi sintesis ribonuklease, amilase dan protease di dalam biji.
Fase akhir dari
dormansi adalah fase berkecambah. Permulaan fase perkecambahan ini ditandai
dengan penghisapan air (imbibisi) kemudian terjadi pelunakan kulit biji
sehingga terjadi hidratasi protoplasma. Setelah fase istirahat berakhir, maka
aktivitas metabolisme meningkat dengan disertai meningkatnya aktivitas
enzimatik dan respirasi. Di dalam aktivitas metabolisme, gibberellin yang
dihasilkan oleh embrio ditranslokasikan ke lapisan aleuron sehingga
menghasilkan enzim α amilase. Proses selanjutnya yaitu enzim tersebut masuk ke
dalam cadangan makanan dan mengkatalis proses perubahan cadangan makanan yang
berupa pati menjadi gula sehingga dapat menghasilkan energi yang berguna untuk
aktivitas sel dan pertumbuhan.
Maka
dilakukanlah penelitian ini untuk mengetahui apakah lamanya waktu perendaman
akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan kacang hijau.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Pengaruh lamanya perendaman terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau?
2.
Apakah pengaruh yang ditimbulkan oleh lamanya perendaman
suatu biji kacang hijau?
1.3 Manfaat Penulisan
Penulisan laporan ini memberi manfaat, baik kepada
penulis sendiri, maupun masyarakat. Adapun manfaatnya antara lain :
- Bagi penulis sendiri dapat menambah wawasan tentang pengaruh lamanya perendaman terhadap biji kacang hijau.
- Dan manfaatnya bagi masyarakat adalah sebagai wawasan dan lahan bisnis, maupun untuk berwirausaha.
1.4 Tujuan Penulisan
a. Secara umum
1.
Memaparkan
pengaruh lama waktu perendaman biji kacang hijau (Phaseolus vulgaris) terhadap kecepatan
perkecambahannya.
2.
Mendeskipsikan
hubungan antara lama waktu perendaman biji kacang hijau
(Phaseolus vulgaris) terhadap waktu yang dibutuhkan
untuk berkecambah.
b. Secara khusus
Untuk menyelesaikan tugas Biologi kelas XII.IPA.5.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas
di daerah tropika. Tumbuhan yang
termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan
ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum,setelah kedelai dan kacang tanah. Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau
direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan
langsung. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasanAsia TimurdanAsia Tenggaradan dikenal
sebagai tauge.
- Nama umum
1.
Indonesia
: kacang hijau
2.
Filipina
: balatong
3.
Cina
: chi xiao dou
- Klasifikasi Kacang Hijau
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Spesies : Phaseolus radiates L.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan bahan
1.
Pot/gelas
plastic bekas air mineral 10 buah
2.
Penggaris
3.
Kapas
4.
Air
5.
Biji kacang
hijau
3.2 Langkah Kerja
- Ambillah 25 kacang hijau dengan kondisi yang baik
!
- Rendamlah biji kacang hijau dengan Perlakuan
sebagai berikut !
a)
P.o ( biji
kacang hijau tanpa direndam, digunakan sebagai control).
b)
P.a ( biji
kacang hijau direndam selama 1 jam).
c)
P.b ( biji
kacang hijau direndam selama 2 jam).
d)
P.c ( biji
kacang hijau direndam selama 4 jam).
e)
P.d ( biji
kacang hijau direndam selama 6 jam).
Catatan
: Tiap perlakuan terdiri dari 2 ulangan, dimana tiap ulangan/pot berisi 5 biji
kacang hijau. Usahakan biji kacang hijau yang direndam, diambil pada saat yang
sama, yaitu ketika akan ditanam.
Masukkan
biji kacang hijau kedalam pot yang telah terisi kapas yang telah dibasahi !
- Masukkan biji kacang hijau ke dalam pot yang
telah terisi kapas basah !
- Letakkan pot ditempat yang sama/tidak terpisah !
- Lakukan pengukuran tinggi kecambah kacang hijau
tersebut menggunakan penggaris pada hari ke-6.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Table Pengamatan
Pengaruh lama Perendaman terhadap Pertumbuhan Biji Kacang
Hijau
Perlakuan
|
Lama Perendaman
|
Tinggi Tanaman (cm)
|
Keterangan
|
||
1
|
2
|
Rata-rata
|
|||
P.o
|
0
|
12
|
13
|
12,5
|
|
P.a
|
1
|
17
|
16
|
16,5
|
|
P.b
|
2
|
18
|
18
|
18
|
|
P.c
|
4
|
21
|
22
|
21,5
|
|
P.d
|
6
|
24
|
24
|
24
|
|
BAB V
PEMBAHASAN
Dari analisis data dapat diketahui bahwa semakin lama waktu
perendaman biji kacang hijau (Phaseolus
vulgaris) dalam air maka waktu yang dibutuhkan untuk berkecambah semakin
singkat. Berdasarkan uji lanjut diketahui bahwa perlakuan perendaman biji
kacang hijau dalam air selama 6 jam menghasilkan rerata waktu perkecambahan
yang paling sedikit namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan perendaman
selama 9 jam.
Perendaman biji kacang hijau dalam air dapat mengurangi
waktu yang dibutuhkan biji tersebut untuk berkecambah.
Pada hasil
penelitian tersebut biji kacang hijau yang direndam pada air selama 6 jam
membutuhkan waktu perkecambahan yang paling sedikit dari yang lainnya karena
waktu perendaman tersebut dinilai paling efektif sehingga dimungkinkan kandungan yang diserap
lebih banyak daripada lainnya.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Lamanya suatu perendaman terhadap
tumbuhan, khususnya biji kacang hijau akan berpengaruh terhadap tumbuhan itu
sendiri Mengingat bahwa air sangat mutlak dibutuhkan oleh tumbuhan itu sendiri,
terutama biji kacang hijau. Beberapa fungsi air dalam tubuh tumbuhan antara
lain sebagai pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan, sebagai medium reaksi enzimatis, dan secara secara tidak langsung air
memengaruhi laju reaksi metabolisme.
2. Pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu
tumbuhan karena proses perendaman adalah :
1. kulit kacang membuka
2. tumbuh akar kecil
3. tumbuh batang kecil
4. akar memanjang
5. batang memanjang
3. Yang mempengaruhi Lama Perendaman terhadap
Pertumbuhan Biji Kacang Hijau:
·
keadaan biji
(keadaan khusus yang menghambat perkecambahan biji kacang hijau adalah tidak
mempunyai endosperm sebagai cadangan makanan pada awal perkecambahan biji).
·
Kadar air,
sangat berpengaruh terhadap perkecambahan, dengan kadar air biji yang
berlebihan maka tingkat penyerapan air pada waktu perkecambahan tidak dapat
optimum, karena selama periode pemasakan benih, air dikurangi atau hilang dari
benih, namun untuk perkecambahan diperlukan penambahan air kembali.
6.2 Saran
1.
Sebelum biji kacang
hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan dengan ukuran yang
sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka sampel yang lain menyesuaikan dengan
menggunakan biji kacang hijau yang ukurannya besar.
2.
Saat memberi media
kapas sebagai pengganti media tanah, pastikan kapas pada saat itu tidak terlalu
basah juga tidak terlalu kering. Karena jika kapas terlalu basah biji kacang
hijau akan membusuk karena terlalu banyak air yang diserap dan jika kapas
terlalu kering maka biji kacang hijau akan layu atau mungkin mati karena
kekurangan air.
3.
Jangan terlalu
dekat menanam biji kacang hijau, karena
pertumbuhan biji kacang hijau dapat terhambat karena terlalu dekat menanam biji kacang hijau
tersebut.